• Artists
  • Events
    • PF StarKidz
    • PF StarDutz
  • Music
    • Releases
  • Video
    • PF TV
    • NgaMOn
  • News
  • About
  • Booking

Press Release

divider

Press Release Prima Founders Records

31/05/2021 by Prima Founder
News, Press Release

Kreativitas dan produktivitas para pegiat musik di Tanah air pada saat sekarang ini menginspirasi AM. Kuncoro dan Rully Aryanto untuk mendirikan Label Musik Prima Founder Records. Bertujuan untuk men jadi media bagi seniman-seniman musik di Indonesia dalam memperkenalkan dan menyuguhkan karya-karya lagu mereka pada penikmat musik di Tanahair dan ke seluruh dunia. Prima Founder Records ini pun menjadi pilihan baru bagi siapapun dalam menyalurkan karya, dan untuk jalan sukses berkarya tanpa harus hijrah ke Jakarta.

Bagi Rully Aryanto yang juga akrab dipanggil JNDRL mengatakan bahwa ia mendirikan Prima Founder Records bersama AM. Kuncoro karena Kuncoro juga seorang penulis lagu yang telah menulis banyak sekali karya-karya luar biasa. Awalnya terinspirasi dari grup musiknya Heniikun Bay dan penyanyi duo Alex Yunggun dan Bea Serendy, JNDRL hanya ingin mendokumentasikan lagu-lagu yang Kuncoro tulis melalui grup band Heniikun Bay dengan mengunggahnya di Youtube. Setelah beberapa kali pembicaraan, muncul idenya untuk membentuk Prima Founder Records sebagai rumah berkarya bagi Heniikun Bay dan juga sebagai follow up bagi Alex dan Bea, dua anak kandungnya. Akhirnya ide tersebut berkembang dan menjadikan Prima Founder Records sebagai rumah bagi para musisi dimanapun berada yang ingin berkarya. Melihat banyaknya potensi local yang sangat luar biasa dimiliki oleh para pegiat music pada seluruh daerah di Indonesia.

Kini Prima Founder Records telah memiliki beberapa artis dengan berbagai macam genre dan usia, diantaranya :

  1. HENIIKUN BAY, Grup band yang mengusung lagu-lagu dengan lirik berbahasa Jawa yang telah mengeluarkan Mini Album berjudul Hexalogy Yakin Wae yang berisikan 6 lagu yaitu Cukup Uwis, Abadi Di Hati, RWN (Rung Wani Nembung), Padamu Memori, Bungah Pungkasana, Mimi Mintuno Tresno
  2. AM. KUNCORO, Penyanyi sekaligus Penulis Lagu-Lagu Artis yang tergabung di dalam Prima Founder Records. Ia pun telah merampungkan Album berjudul Teman dan Senang yang berisikan 10 Lagu yaitu Senja, Cakrawala, Padang Kuru Setra, Harapan Yang Tersisa, Pagi Disana, Kau Dewiku, Maafkan Takutku, Ternyata Cinta, Kau Masih Disini, Teman Dan Senang.
  3. DONAS, penyanyi yang juga merupakan seorang penulis lagu. Karya-karya lagunya telah mengantarkan kesuksesan bagi banyak penyanyi Tanah Air antara lain  Franky Sahilatua, Chicha Koeswoyo, Sary Yok Koeswoyo, dan Iga Mawarni. Donas juga pernah menulis lagu untuk penyair wanita Jakarta di komunitas Lembaga Seni Sastra Rebung (LSSR), yaitu: Nana Ernawati, Ay Dhenkrist, Julia Utami, Alya Salaisha, Ardi Susanti, Jane Andariswati, dan M. Noorca Massardi. Melalui Prima Founder Records DONAS meluncurkan Album The Best Song volume 1 berisi 11 lagu manis yang berjudul: Aku Bangga Indonesiaku, Benarkah Kita, Gusti Nyuwun Pangaksami, Hadapi Setiap Perkara, Kita Bisa, Kita Semua Sama, Pager Negoro, Pastikan Kamu Bisa, Surat Buat Pengadil, Ternyata, dan Kisah Asmara Arjuna.
  4. ALEX YUNGGUN, Remaja berusia 16 tahun yang memiliki selera dan imajinasi unik  dalam menulis lagu. Dan kini ia akan mengeluarkan karya originalnya berjudul Paint Of Beauty yang ditulis sendiri untuk menyampaikan pesan agar jangan sampai terhambat untuk menjadi diri sendiri akibat dari perkataan atau perbuatan orang lain. Sebelumnya Alex Yunggun juga telah merilis single Duo Bersama adiknya Bea Serendy berjudul U Give Me Love Ciptaan Chossy Pratama.
  5. BEA SERENDY, Remaja cantik yang menunjukan teknik vocal khas falsetto harmonies dalam single perdananya berjudul Sampai Matahari Berhenti Bersinar yang diciptakan oleh ayah kandungnya sendiri AM. Kuncoro lagu ini menyampaikan rasa rindu dan cinta yang berat pada sosok orang yang sangat penting bagi hidup kita, berharap agar rasa rindu dan cinta itu tersampaikan melalui angin malam dan bulan yang bersinar.
  6. ROJANAH, Gadis molek asal kota kembang Bandung memiliki keunikan vocal tersendiri dalam mengusung music genre dangdut remix modern. Ia sudah mulai bernyanyi sejak masih berusia 15 tahun. Bakat menyanyinya makin berkembang karena didukung oleh lingkungan keluarga yang juga pelaku seni. Single perdananya yang berjudul Algoritma Cinta diciptakan oleh AM. Kuncoro pun telah dirilis. 

Dan kini salah satu lagu yang terdapat di Album Heniikun Bay yaitu Mimi Mintuno Tresno akan dibuatkan web series. Prima Founder Records ingin mengangkat kearifan local yang dimilikinya dalam web series berjudul Mimi Mintuno – The Story Of Tresno. Ide cerita web series Mimi Mintuno – The Story of Tresno berasal dari Mini Album / EP (Extended Play) Hexalogy Yakin Wae yang telah dirilis grup band Heniikun Bay di bawah naungan Prima Founder Records, bercerita tentang sepenggal perjalanan hidup Mimi dari kehancuran hatinya, permasalahan hidupnya, kisah cintanya yang kandas hingga bangkit dan meraih impiannya. AM. Kuncoro sebagai penulis lagunya pun terinspirasi dari kisah-kisah pribadi di sekitarnya, dan juga diambil dari legenda Jawa tentang hubungan binatang laut (ketam) yang dari lahir hingga matinya selalu menempel hidup bersama. Kesetiaan ini kemudian ia ambil untuk jadi teladan bagi pasangan suami istri agar setia sehidup semati hingga maut memisahkan. Meskipun ada cobaan dan rintangan dalam menjaga hubungan, dengan semangat kesetiaan dan komitmen untuk terus bersama dalam suka duka, juga dengan penuh rasa syukur dan mengandalkan pada Tuhan, kesetiaan sampai akhir bukanlah mustahil untuk terjadi.

Sebagai OST web series Mimi Mintuno – The Story of Tresno, Prima Founder Records menggarap ulang lagu Mimi Mintuno Tresno dalam genre reggae, menampilkan duet AM. Kuncoro, vokalis Heniikun Bay bersama legend reggae Indonesia, Steven dari Coconut Treez yang tenar melalui lagunya yang berjudul Welcome to My Paradise, juga Tege, gitaris handal dari grup musik tersebut yang dikenal melalui garapan lagu-lagunya. Proses recordingnya telah dilakukan di Prima Founder Records Studio pada 28 Mei 2021 dan dilanjutkan dengan penggarapan video klip pada 29 Mei 2021.

Menurut AM. Kuncoro meskipun Steven bukan orang Jawa, ternyata Bro Steven dapat membawakan lagu berbahasa Jawa dengan sangat baik. Bang Tege sangat sabar menjalani proses recording yang panjang dan melelahkan. Lagu Mimi Mintuno Tresno jadi makin menarik dan makin enak didengar.

Proses recording lagu Mimi Mintuno Tresno didukung oleh Maya Sari Devi (Eksekutif Produser Prima Founder Records), dan Rulli Aryanto (Producer, Sound Designer). Selain itu, Luddy Roos (bass, keyboard, tracking) dan Eckel Roos (mixing dan mastering), mereka berdua juga sebagai Music Producer lagu tersebut.

Proses recording lagu Mimi Mintuno Tresno tersebut dilakukan berkonsep komunikatif dan interaktif, mereka berkumpul dan berproses bersama dalam satu ruangan, sehingga menjadi sesuatu yang seru dan menarik. Aktivitas tersebut divideokan untuk dokumentasi bersejarah yang eksklusif bagi Prima Founder Records.

Syuting video klipnya dilakukan pada tanggal 29 Mei di Pantai Baronan, Desa Songbanyu, Girisubo, Gunung Kidul, Yogyakarta. Pantai ini masih sangat alami. Konsep video klip lagu Mimi Mintuno Tresno adalah penggabungan antara visual dan penggalan audio dari dialog yang terdapat pada skrip Web Series Mimi Mintuno – The Story of Tresno. Selain AM. Kuncoro, Steven, dan Tege, videoklip tersebut juga menampilkan potongan adegan web series tersebut yang diperankan oleh para pemainnya.

Pesan yang ingin disampaikan melalui lagu dan video klip Mimi Mintuno Tresno, hubungan yang dimiliki setiap orang perlu untuk diperjuangkan agar tetap bertahan, salah satu kuncinya adalah bersyukur atas indahnya hidup yang telah kita rasakan, selalu melihat hal yang baik pada relasi yang dimiliki, membangun kepercayaan untuk bersama-sama meraih masa depan yang lebih baik, dan setia, seperti kesetiaan yang dimiliki Mimi dan Mintuno, hewan belangkas yang hidup tak terpisahkan bersama pasangannya.

Penggarapan OST Web Series Mimi Mintuno – The Story of Tresno. Bagi Steven, ini jadi tantangan tersendiri baginya, karena sepanjang karir bermusiknya ini adalah kali pertama baginya menyanyikan lagu berbahasa Jawa. Steven dan Tege punya visi yang sama dengan AM. Kuncoro, ingin ikut melestarikan bahasa daerah lewat karya lagu mereka.

Semoga semua konsep dan rencanakan pada projek Mimi Mintuno – The Story of Tresno dan OST-nya diberi kelancaran dan kemudahan oleh Tuhan. Lagu  Mimi Mintuno Tresno yang dinyanyikan mas AM. Kuncoro berkolaborasi dengan Steven & Tege Coconut Treez rencananya akan diputar serentak di berbagai kota di Indonesia pada tanggal 15 Juni 2021

Project Mimi Mintuno adalah sebagai motivasi bagi para penyanyi binaan Prima Founder Records, agar mereka bersemangat untuk terus berkarya dan meningkatkan kualitas individu maupun tim dalam melahirkan karya, untuk menunjukkan pada dunia luar bahwa Prima Founder Records dan Prima Founder Music Publishing siap dan terbuka untuk bekerjasama dengan semua artis dan musisi dari semua genre musik.

Sementara itu, AM. Kuncoro, yang juga salah seorang pendiri Prima Founder Records mengatakan, lagu Mimi Mintuno Tresno adalah lagu pamungkas pada mini album Heniikun Bay yang bertajuk Hexalogy Yakin Wae. Heniikun Bay adalah grup band pertama yang diproduksi oleh Prima Founder Records.

AM. Kuncoro berharap, diproduksi ulangnya lagu Mimi Mintuno Tresno versi kolaborasi dengan musisi lain, semoga jadi lompatan tersendiri dan tonggak baru bagi kemajuan Prima Founder Records dalam sejarahnya di industri musik Tanah Air, dan dapat jadi batu pijakan untuk berkembang lebih pesat lagi.

Lagu Mimi Mintuno – The Story of Tresno adalah sebuah karya yang sangat penting bagi Prima Founder Records dan juga para artis binaannya. Dengan adanya projek ini, semoga para artis penyanyi binaan kami di Prima Founder Records dapat memanfaatkan kesempatan-kesempatan besar yang ada, agar menjadi inspirasi untuk terus berkarya dan makin percaya diri untuk ke depannya

Prima Founder Records Buka Casting Web Series Mimi Mintuno – The Story of Tresno

11/05/2021 by Prima Founder
News, Press Release

Yogyakarta – Songbanyu, sebuah desa terpencil yang terletak di ujung timur Provinsi Yogyakarta memiliki keindahan alam yang begitu mempesona. Melihat potensi yang dimiliki oleh desa tersebut, Prima Founder Records mengangkat kearifan lokal yang dimiliki oleh desa tersebut ke dalam web series yang berjudul Mimi Mintuno – The Story of Tresno, casting-nya resmi dibuka dari tanggal 12 – 23 Mei 2021 untuk para pegiat seni peran di seluruh Indonesia.

AM. Kuncoro, Owner and Founder Prima Founder Records saat kami wawancarai pada Senin (11/5/2021) mengatakan, casting web series Mimi Mintuno – The Story of Tresno sekaligus untuk mencari visual untuk videoklip soundtracknya, dilakukan dalam 2 tahap, casting online sampai tanggal 23 Mei 2021 dan casting langsung dari tanggal 24 – 26 Mei 2021 di Yogyakarta, untuk memilih 5 pemain utama dan 10 pemeran tambahan.

Sebagai Original Sound Track (OST) web series Mimi Mintuno – The Story of Tresno, Prima Founder Records menggarap ulang lagu Mimi Mintuno Tresno dalam genre reggae, menampilkan duet AM. Kuncoro, vokalis Heniikun Bay bersama duo legend reggae Indonesia, Steven dari Coconut Treez yang tenar melalui lagunya yang berjudul Welcome to My Paradise, bersama Tege, gitaris handal dari grup musik tersebut yang dikenal melalui lagu-lagu reggae yang digarapnya.

Seperti dijelaskan oleh AM. Kuncoro, ide cerita web series Mimi Mintuno – The Story of Tresno berasal dari Mini Album / EP (Extended Play) Hexalogy Yakin  Wae yang telah dirilis grup band Heniikun Bay di bawah naungan Prima Founder Records, bercerita tentang sepenggal perjalanan hidup Mimi dari kehancuran hatinya, permasalahan hidupnya, kisah cintanya yang kandas hingga bangkit dan meraih impiannya. Web series tersebut membutuhkan 5 pemain utama, masing-masing mereka akan memerankan karakter Mimi, Dewi, Titi, Marina, dan Ronggo.

Adapun 5 karakter pada web series Mimi Mintuno – The Story of Tresno yaitu Mimi, laki-laki berusia 22 tahun, mahasiswa tingkat akhir, yatim piatu, tampan, baik, cerdas, pemberani, mandiri, sederhana, bisa mancing,  dan bisa berbahasa jawa. Dewi mahasiswi cantik berusia 21 tahun, anak orang kaya, baik, bersahaja, lembut, pengertian, sabar, agak tomboy. Titi, mahasiswi cantik berusia 22 tahun, berwatak egois, matre, dan plin plan. Ronggo, mahasiswa berusia 22 tahun, orangnya santai, kocak, suka bercanda, baik, dan hobi memancing. Marina (mamanya Dewi), berusia  45 tahun, hobi bersosialita, agak angkuh dan sombong.

“Peserta casting boleh berasal dari seluruh Indonesia, namun kami tidak menanggung urusan transportasi dan akomodasi, kecuali setelah mereka telah terpilih sebagai talent yang akan berperan di web series Mimi Mintuno – The Story of Tresno. Karena selama syuting, urusan akomodasi dan transportasi akan kami sediakan,” kata AM. Kuncoro.

Dijelaskan oleh AM. Kuncoro, cara mendaftarkan diri untuk mengikuti casting web series Mimi Mintuno – The Story of Tresno dijelaskan dalam website https://primafounder.com/casting-webseries-mimi-mintuno-tresno/ Pada link tersebut dijelaskan mengenai ketentuan-ketentuan casting yang dilakukan. Selain itu peserta casting wajib mengirimkan foto dan video ke akun Whatsapp di nomor 081223335758. Tidak ada biaya pendaftaran dan tidak ada syarat khusus dalam mengikuti casting ini, hanya saja diutamakan bagi yang telah berpengalaman dalam dunia seni peran.

Para peserta casting web series Mimi Mintuno – The Story of Tresno akan dinilai oleh AM. Kuncoro dan Rulli Ariyanto, dua Owner dan Founder Prima Founder Records yang juga Producer web series tersebut, bersama Kukuh Riyadi sebagai Line Producer di Prima Founder.

AM. Kuncoro juga menjelaskan, “Kami akan menghubungi secara pribadi, nama-nama yang terpilih sebagai pemeran dalam web series Mimi Mintuno – The Story of Tresno, paling lambat tanggal 26 Mei 2021, update informasinya dilakukan melalui akun instagram dan facebook Prima Founder TV dan website www.primafounder.com Syuting videoklip original sound track Mimi Mintuno Tresno akan dilakukan di akhir bulan Mei 2001, untuk syuting web series-nya akan dimulai pada awal bulan Juni 2021.“

Lebih lanjut AM. Kuncoro menjelaskan bahwa up see videoklip dan web series Mimi Mintuno – The Story of Tresno digarap oleh Divisi Produksi dari Prima Founder Records bekerjasama dengan para sineas berpengalaman di Yogyakarta.

Menurut AM. Kuncoro, Prima Founder Records memilih Desa Songbanyu jadi latar kisah web series Mimi Mintuno – The Story of Tresno adalah karena kehidupan masyarakatnya yang ramah, sederhana, serta alamnya yang indah. Desa Songbanyu memiliki banyaknya venue yang indah, pantai-pantai karangnya memunculkan paduan yang sesuai dengan cerita yang diangkat pada web series tersebut.

“Pantai-pantai tebing karang yang mempesona dengan pasir putih yang indah sangat memanjakan mata siapapun yang melihatnya. Membuat betah untuk berlama-lama berada di sana. Harapan kami, web series ini pun menjadi sarana promosi untuk meningkatkan angka kunjungan wisata di Desa Songbanyu, demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa terpencil tersebut,” kata AM. Kuncoro.

(Dilaporkan oleh Gilang R Setyono)

Alex Yunggun & Bea Serendy rilis video klip “U Give Me Love”

09/03/2021 by Prima Founder
Press Release
alexyunggu, beaserendy, popindonesia, videomusik

Alex Yunggun dan Bea Serendy Rilis Videoklip U Give Me Love, Mengudara di 83 Radio 53 Kota se-Indonesia.

Krokoh yang terletak di Desa Songbayu, Gunung Kidul, merupakan pantai paling timur di Yogyakarta.

Pantai Krokoh berpasir putih, keindahan alamnya begitu memikat hati. Namun akses menuju ke sana masih sulit, membuat pantai tersebut jadi sepi pengunjung.

Potensi yang dimiliki Pantai Krokoh belum memberi kesejahteraan bagi para penduduk setempat.

Alex Yunggun dan Bea Serendy, dua anak muda asal Yogyakarta yang memiliki jiwa sosial dan pecinta alam, ingin Pantai Krokoh jadi salah satu ikon wisata bagi Yogyakarta untuk dapat mensejahterakan masyarakatnya.

Lewat videoklip single perdana berjudul U Give Me Love, mereka mengekspos keindahan Pantai Krokoh, dirilis, Jumat 20 November 2020, di kanal YouTube Chossy Pratama Production, dan Prima Founder TV.

Selain itu, lagu U Give Me Love dari Alex Yunggun dan Bea Serendy juga akan dirilis oleh 83 stasiun radio pada 53 Kota di Indonesia, pada 20-21 November 2020.

Lagu U Give Me Love ditulis oleh Chossypratama, musisi legendaris Indonesia yang langsung mengaransemen dan melakukan mixing dan mastering lagu tersebut.

Penggarapan lagu U Give Me Love juga melibatkan beberapa musisi lainnya, Steven Mandala (guitar), Wanda Omar (bass), dan Franky Delahoya (tracking).

Lagu U Give Me Love digarap di studio musik Promidi Audio Indonesia menggunakan peralatan Pyramix12, Horus, dan Anubis, diproduseri oleh Jendral Rich, Prima Founder sebagai Executive Producer-nya.

Bea Serendy tinggal di Yogyakarta, saat diwawancarai melalui akun Whatsapp-nya, pada Jumat (20/11/2020) mengatakan, ada dua pantai yang mereka angkat di videoklip U Give Me Love, Pantai Krokoh dan Pantai Prima Rock View, Bongosan, keduanya di dukuh Putat.

Penduduk di sana memanfaatkan sumber daya alam sekitar untuk jadi sumber penghidupan mereka.

Sebagian besar dari mereka adalah nelayan, selain itu juga ada yang petani, dan perantauan di luar daerah.

Despite their jobs, they live a peaceful life, dan mereka juga sangat ramah. Although they have amazing places and amazing people, there are a few things that can be improved with time.

“Seperti susah sekali mendapatkan sinyal di sana, dan listrik hanya ada di certain parts of the desa, jadi hal-hal ini bisa kita kembangkan lagi overtime,” ungkapnya.

“Lagu U Give Me Love bertema cinta universal, termasuk juga mencintai alam. Dengan mengekspos pantai-pantai tersebut, kita bisa mengenalkannya ke orang banyak, agar merekapun bisa mencintainya. Selain itu, we can attract other people to go there too. Jika ada banyak orang yang mengunjungi pantai-pantai tersebut, itu bisa membantu menaikkan perekonomian desa tersebut,” kata Bea.

Pada kesempatan yang sama, Alex Yunggun mengatakan, mereka ingin menunjukkan bahwa cinta universal ini juga diterapkan dengan cinta terhadap alam, dan bersyukur atas keindahan tersebut.

“Pantai Krokoh dan Pantai Prima Rock View, “diamond in the rough”. I think that in the village of which the beach we recorded in is in the area with has some problems. One of which it lacks is education, where when we were on set, a group of teenage-adult boys cat called most of the girls in the cast and that is highly prohibited. I think that maybe this is due to lack of knowledge in the morality of the issue. So I really think the government failed them with education,” paparnya.

Syuting videoklip lagu U Give Me Love dilakukan pada tiga lokasi yakni, Olifant OHS, Pantai Krokoh, dan Prima Rock View, visualisasinya didukung oleh para pegiat seni di Yogyakarta yaitu, AM Kuncoro, Maya Sari Devi, Stanley Nathaniel, Dewita Candraningtyas Shakti, Atharzia Nur Wicaksono, Pablo Adnan Kashogi, Elaine, Clara Natasha Christabel Marantika, Aurelia Jelita Indracahyadhi, Clementie Freya Darmadji, Talitha Bennet Tarigan, Berliana Chrisma Sari, dan Daisuke.

Video credit U Give Me Love dipegang oleh Prima Founder Production.

Alex juga mengatakan, videoklip U Give Me Love juga berpesan, walaupun mereka dalam keadaan senang, susah, dan pada semua peristiwa yang tengah dihadapi, akan selalu ada keluarga yang mendukung mereka.

“Makanya kita janganlah sampai lupa dengan orangtua. Alur cerita videoklipnya, Bea dan saya berencana untuk jalan-jalan dengan teman-teman, dan akhirnya memutuskan untuk camping bersama. Lalu kami berangkat dari rumah dalam keadaan buru-buru untuk berangkat. Kemudian kami semua bertemu di tempat menunggu bus yang akan membawa kami ke lokasi camping. Bea dan saya bergabung ke kelompok teman kami sendiri-sendiri. Saat bus datang, perjalanan pun kami mulai. Saat tiba di lokasi, kami bermain-main di pantai. Kami camping di pantai tersebut. Saat camping, kami mulai kangen dengan orangtua dan berhalusinasi bahwa teman-teman tersebut adalah orangtua kami. Beberapa kali halusinasi ini muncul, sampai akhirnya orangtua kami benar-benar datang memberi kejutan, dan kemudian kami berpelukan,” imbuhnya.

“Terima kasih Opa Chossy untuk lagu dan aransemen lagu U Give Me Love yang amazing. Awalnya aransemen lagu U Give Me Love ingin diinspirasikan dari nuansa KPop, karena musik yang disukai Bea dan saya. Tetapi, sebagus apapun lagu kami ini, saya tidak ingin memanggilnya KPop, ini adalah musik Indonesia, bukan KPop. Atas terwujudnya videoklip U Give Me Love, kami berterimakasih pada Olifant OHS, Parsley, Cobra Dental, Chandra Gupta, Rejeki Transport, Katombo, Puding Eike, Hana Music, dan semua pihak yang telah ikut mendukung kami,” kata Alex.

Menurut Bea, videoklip U Give Me Love bercerita tentang influence orangtua terhadap hidup anaknya, rasa kasih sayang, dan rasa saling rindu orangtua dan anaknya.

“Visualisasinya pada videoklip, aku, Alex Yunggun, bareng teman-teman pergi jauh dari rumah untuk liburan. Pada saat liburan itu, aku dan Alex Yunggun terbayang sosok orangtua kami yang juga lagi berada di situ bersama kami, tapi ternyata itu hanya halusinasi saja. Namun, pada akhirnya, orangtua kita datang men-surprise-kan kita. No matter where we are, sosok orangtua itu akan selalu ada bersama kita. Akan selalu ada rasa rindu saat kita jauh dari mereka,” ujarnya.

“Selain itu, our parents will always have an influence on everything we do. Misalnya, ketika kita harus memilih antara beberapa hal, tanpa kita sadari, akan selalu ada influence dari sosok orangtua di pilihan kita, whether it’s big or small,” pungkas Bea.

Sosok gamer inspiratif, Alex Yunggun melangkah ke industri musik

09/11/2016 by Prima Founder
Press Release
alexyunggun, popindonesia, popkorea
YOGYAKARTA − Game online yang tengah digemari kalangan milenial saat sekarang ini, sering disinyalir sebagai penyebab kenakalan remaja. Padahal, bisa saja disebabkan oleh akumulasi dari beberapa faktor. Terbukti pada Alex Yunggun, sosok remaja inspiratif, meskipun senang bermain game online, tak mempengaruhi prestasi belajar dan bakat bernyanyinya.

Alex Yunggun adalah penyanyi U Give Me Love, lagu terbaru karya Chossypratama, yang baru saja menyelesaikan syuting videoklipnya pada Sabtu Minggu 31 Oktober – 01 November 2020 di Yogyakarta, bareng adik kandungnya, Bea Serendy, teman duetnya di lagu tersebut.

Alex Yunggun tinggal di Yogyakarta, saat kami wawancarai melalui akun Whatsapp-nya pada Sabtu (07/11/2020) mengatakan, “Jelang syuting video klip, saya menjaga mood setiap hari dengan ditemani semua teman saya. Videoklipnya berkonsep menekankan pada cinta. Tetapi bukan cinta romantis, melainkan cinta persahabatan dan yang paling penting, cinta keluarga. Lokasinya bermuat sekolah, pegunungan, dan juga pantai. Alasan kami memilih lokasi-lokasi ini adalah karena kita ingin bersenang-senang.”

Seperti dikatakan Alex Yunggun, melaui videoklip lagu U Give Me Love ia ingin berpesan, dengan semua kebahagian dengan teman-teman, jangan lupalah bahwa keluarga adalah orang-orang yang akan selalu ada untuk kita, maka janganlah lupa untuk menunjukkan cinta kepada orangtua.

Alex Yunggun menguasai bahasa Korea, kesehariannya ia menggunakan bahasa Inggris, tapi tidak meninggalkan identitas dirinya sebagai orang Indonesia, Yogyakarta, dan ia sangat bangga.

Dari kesenangannya bermain game online, Alex Yunggun jadi kenal dengan orang-orang yang memiliki karakter berbeda-beda, dan mereka menjadi temannya sampai sekarang. Game online juga merupakan tempat aman baginya, karena bisa bebas dari semua konsekuensi untuk bersenang-senang. Alex Yunggun mengakui, bermain game online membuatnya jadi lebih teliti, strategis, taktis, dan ramah.

Read More

Bea Serendy ajak generasi muda peduli pantai di Peringatan Hari Sumpah Pemuda

09/11/2016 by Prima Founder
Press Release

Satu nusa jadi isi pertama pada Sumpah Pemuda, dimaknai Bea Serendy dengan peduli pada pantai. Penyanyi lagu U Give Me Love ini mengajak generasimuda di Desa Songbayu, Kapanewon Girisubo, Gunung Kidul, Yogyakarta untuk membersihkan Pantai Krokoh, dan Pantai Prima Rock View yang ada di daerah mereka, pada Selasa (27/10/2020).

Pantai Krokoh dan Pantai Prima Rock View tepatnya berada di Dukuh Putat, pantai paling timur Yogyakarta yang memiliki pemandangan indah dan masih terjaga keasriannya. Bea Serendy menjadikan dua pantai tersebut sebagai lokasi syuting videoklip lagu perdananya, U Give Me Love, sebuah karya terbaru dari Chossypratama yang dinyanyikan Bea Serendy bareng kakak kandungnya, Alex Yunggun, syuting akan dilakukan pada 31 Oktober dan 1 November 2020.

Bea Serendy tinggal di Yogyakarta, saat kami wawancarai pada Rabu (28/10/2020) mengatakan, “Awal aku terinspirasi bersihkan Pantai Krokoh dan Prima Rock View, saat aku bersama teman-teman Heniikun Bay dan Tim Prima Founder Mangement pergi ke pantai itu untuk survei lokasi syuting videoklip. Aku lihat banyak sampah di pantai tersebut. Aku jadi berpikir, pantainya cantik, tapi sampahnya jadi bikin kurang enak dilihat. Apalagi banyak sampah yang tidak mudah terurai. Gimana kalo sampah-sampah tersebut kembali lagi ke laut? Karena itu, akhirnya aku memutuskan untuk mengajak teman-teman siapin waktu khusus untuk bersih-bersih pantai tersebut.”

Seperti juga dikatakan oleh Bea Serendy, jika pantai selalu kita jaga kebersihannya, pantai jadi lebih enak untuk dilihat. Jika lebih enak dilihat, akan semakin banyak turis yang mengunjungi pantai tersebut.

Di bumi ada yang namanya mikroplastik, berukuran kecil dari 5 mm. Jika sampah plastik dibuang ke lautan, ikan-ikan akan memakannya. Jika partikel ini dimakan oleh ikan, berarti kita akan ikut memakan mikroplastik tersebut melalui ikan laut yang kita konsumsi. Selain itu, sampah-sampah di pesisir pantai dapat menurunkan atau menghancurkan nilai estetika pantai dan menimbulkan kerugian secara sosial ekonomi.

Kita bisa bantu jaga ekosistem laut agar bersih dan sehat dengan membersihkan sampah yang mengganggu kehidupan di laut. Dengan membersihkan pantai, kita dapat mendata sampah yang mencemari pantai dan mengidentifikasi sampah yang membahayakan lingkungan. Setelah diidentifikasi, tinggal mencari solusinya agar sampah tidak berserakan lagi di pantai, supaya tidak masuk ke laut.

Bea Serendy berhasil mengajak generasi muda Dukuh Putat untuk ikut membersihkan Pantai Krokoh dan Prima Rock View, karena salah satu warga desa di sana adalah sahabat orangtuanya. Bea Serendy minta bantuannya mengajak pemuda-pemudi di sana.

Menurut Bea Serendy, belum banyak orang tahu tentang spot-spot indah yang dimiliki Pantai Krokoh dan Prima Rock View. Akses ke sana yang tidak begitu mudah, malah jadi adventure tersendiri bagi pengunjungnya. Karena itu, Bea Serendy sangat mengajak generasimuda di sana untuk aktif mengenalkan keindahan alam daerahnya pada orang ramai melalui akun media sosial mereka, agar makin ramai pengunjung wisatanya.

Bea Serendy juga mengatakan, “Sekarang, pantai tersebut sudah lebih bersih dari pertama kali aku lihat. Namun, tidak ada jaminan bahwa pantai tersebut tidak akan tercemari lagi. Sebenarnya pantai tersebut adalah salah satu spot yang sangat indah di Jogja, hanya saja masih kurang terawat. Jika pemerintah setempat dapat memberi perhatian lebih, akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.”

“Kalau buat aku sendiri, dengan menikmati pantai, aku bisa jadi sangat relax dan rasanya seperti semua masalah yang ada jadi hilang dalam sekejap. Suasana alam memiliki sesuatu yang bikin aku happy. Alam seperti mengerti dengan semua masalahku. Kegiatan outdoor dan adventure membuatku jadi fresh. Aku suka, karena bisa bikin mood-ku naik. Aku tidak tahu apa yang bisa membuat itu terjadi. Mungkin karena aku jadi lupa semua tugas dan hal-hal yang buat aku stress,” kata Bea Serendy.

Lebih lanjut Bea Serendy mengatakan, “Bumi tidak akan terawat apabila kita tidak merawatnya. Sama seperti diri kita sendiri, tidak akan terawat jika tidak ada yang merawat kita. Kita merawat karena kita mencintai. Kita pun dirawat karena kita dicintai. Mungkin sekarang kita tidak bisa merasakannya, tetapi di dunia ini ada banyak sekali orang yang mencintai kita. Cara orang menunjukkan cinta mereka bisa berbeda, tetapi maksud mereka sama, yaitu mereka hanya ingin yang terbaik untuk kita.”

“Harapanku di momen peringatan Hari Sumpah Pemuda ini, semoga generasimuda Indonesia saat ini dan masa yang akan datang selalu mencintai bumi, mencintai orang-orang di sekitar, dan juga mencintai diri sendiri. Meskipun mencintai itu tidak mudah, karena banyak pengorbanan dan perjuangan yang harus kita berikan untuk sebuah cinta. Namun, sesusah-susahnya cinta, kita tidak dapat hidup tanpa cinta. Salah satu cara menunjukan cinta adalah dengan berterimakasih. Jika sulit untuk mengatakan cinta, berterimakasihlah kepada mereka, orang-orang yang mengasihimu,” kata Bea Serendy.

Recent Posts

  • Press Release Prima Founders Records
  • Prima Founder Records Buka Casting Web Series Mimi Mintuno – The Story of Tresno
  • Casting Webseries Mimi Mintuno Tresno
  • Bea Serendy cari model klip pria
  • Alex Yunggun & Bea Serendy rilis video klip “U Give Me Love”

Recent Comments

    Archives

    • May 2021
    • March 2021
    • November 2016

    Categories

    • News
    • Press Release
    • Talent Hunter

    FOLLOW

    white-divider

    Copyright © 2021 Prima Founder
    All rights reserved

    Crafted by Raja Tunggal